Pengantar
Pendidikan Pramuka Pandega sejak awal kelahirannya diarahkan sebagai salah satu wadah kaderisasi calon pembina dan pemimpin pramuka di masa depan. Para Pramuka Pandega – apalagi yang sudah aktif sejak Siaga, Penggalang dan Penegak merupakan sumber rekrutmen yang ideal bagi Gerakan Pramuka dalam menjaga kesinambungan pendidikan dan pengelolaan organisasi kwartir. Hal itu karena Para Pramuka Pandega telah :
- Mengalami proses internalisasi kode kehormatan pramuka yang sangat panjang
- Memiliki pengalaman nyata terhadap penerapan prinsip-prinisp dasar metodik pendidikan kepramukaan,
- Memiliki penguasaaan beragam kompetensi dan kecakapan kepramukaan melalui pencapaian TKU dan TKK yang berhasil diraih.
- Memiliki pengalaman terlibat dalam berbagai progran kegiatan gugusdepan dan kwartir baik semasa siaga, penggalang maupun penegak.
Meski demikian, sebagai konsekuensi penggolongan peserta didik yang menekankan pada usia maka tetap terbuka kemungkinan adanya Pramuka Pandega yang baru masuk menjadi anggota Pramuka ketika sudah berusia 21 tahun, Pramuka Pandega yang hanya pernah ikut Pramuka pada masa Siaga, hanya pernah ikut masa Siaga dan Penggalang, dst. Variasi latar belakang peserta didik yang semacam itu tentu tidak mengurangi nilai strategis pendidikan Pramuka Pandega bagi Gerakan Pramuka.
Bina Diri, Bina Satuan dan Bina Masayarakat
Tri Bina Pandega terdiri dari bina diri, bina satuan dan bina masyarakat ketiganya merupakan siklus saling melengkapi dan saling mempengaruhi. Melalui program-program kegiatan Bina Diri di Racana para Pandega mengembangkan kompetensi pengetahuan, sikap dan ketrampilannya sebagai bekal melakukan Bina Satuan di Gugusdepan dan Kwartir serta sebagai bekal merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi Bina Masyarakat di lokasi yang dipilihnya.
Melalui kegiatan Bina Satuan para Pandega akan memiliki pengalaman berharga untuk meningkatkan kemampuan dirinya karena dapat terlibat langsung dalam sebuah “proses interaksi pendidikan kepramukaan yang diikat oleh sebuah kode kehormatan dan prinsip-prinsp dasar metode pendidikan kepramukaan”. Demikian pula melalui program Bina Masyarakat para Pramuka Pandega berkesempatan untuk meningkatkan kepekaan dan partisipasinya didalam program pemberdayaan masyarakat dan sekaligus menjadi ajang mencari pengalaman “bagaimana cara mendekatkan pendidikan kepramukaan dengan kebutuhan masyarakat".
Melalui kegiatan Bina Satuan para Pandega akan memiliki pengalaman berharga untuk meningkatkan kemampuan dirinya karena dapat terlibat langsung dalam sebuah “proses interaksi pendidikan kepramukaan yang diikat oleh sebuah kode kehormatan dan prinsip-prinsp dasar metode pendidikan kepramukaan”. Demikian pula melalui program Bina Masyarakat para Pramuka Pandega berkesempatan untuk meningkatkan kepekaan dan partisipasinya didalam program pemberdayaan masyarakat dan sekaligus menjadi ajang mencari pengalaman “bagaimana cara mendekatkan pendidikan kepramukaan dengan kebutuhan masyarakat".
Bina diri ( Pengembangan Kapasitas Kepribadian).
Melalui program-program Bina Diri para Pramuka Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan kapasitas kepribadiannya, seperti :
- Menjalankan proses perjalanan bakti Pramuka Pandega sesuai dengan tahapan yang ditetapkan (pencapaian TKU, TKK dan Pandega Garuda) serta sekaligus sebagai media untuk menghayati penerapan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka dan media untuk memperoleh pengalaman nyata dalam penerapan Prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan.
- Dedikasi dan pemantapan sikap kepemimpinan yang akan berguna bagi bangsa dan negara, satuan Gerakan Pramuka serta masyarakat di mana ia tinggal.
- Pendewasakan kecerdasan spritual, intelektual, emsosiolan dan mental yang akan berguna bagi pengembangan kemapuan profesionalnya baik untuk mengabdikan diri di Satuan Gerakan Pramuka maupun berkecimpung di dunia profesional sesuai dengan pilihannya di tengah masyarakat.
- Mengembangkan keterampilan, bakat dan arah profesi sebagi bekal untuk menemukan jalan kemandirian dalam berprofesi, berkarya maupun berwirausaha.
Bina satuan (Pengembangan kemampuan berpartisipasi dalam Pengelolaan Satuan Gerakan Pramuka)
Bina satuan merupakan tindak lanjut dari program-program Bina Diri. Melalui program Bina Satuan Para Pramuka Pandega diberi kesempatan untuk berlatih menerapkan dan mengamalkan kemapuan dirinya didalam pembinaan satuan Gerakan Pramuka, berupa :
- Ikut serta dalam pengelolaan Kwartir dengan menjadi Pengurus Dewan Kerja atau Anggota Sangga Kerja dan Kelompok Kerja yang dibentuk oleh Kwartir. Melalui Dewan Kerja, para Pandega akan memiliki pengalaman membantuk Kwartir Gerakan Pramuka didalam merencanakan, melaksanakan, dan mengadakan evaluasi kegiatan yang sesuai dengan aspirasi mudanya.
- Ikut serta menjadi calon Pembina atau Instruktur muda di Satuan Siaga, Penggalang atau Penegak di Gugusdepan. Melalui partisipasi bina satuan di Gugusdepan para Pramuka Pandega akan memiliki pengalaman langsung melihat dan membantu para Pembina didalam melatih dan membina para Pramuka di tingkat Gugusdepan.
- Ikut serta menjadi anggota atai instruktur Satuan Karya, keanggotaan ini akan menjadi bekal dan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para Pramuka Pandega dalam bidang-bidang tertentu. Pengetahuan dan ketrampilan ini akan dapat bermanfaat untuk mendukung program bina satuan dan juga bina masyarakat.
Bina masyarakat merupakan penerapan kemampuan lebih lanjut dari program-program bida diri dan bina satuan. Melaui program Bina Maysrakat Para Pramuka Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan sosialnya, melalui :
- Pengembangan kesadaran bermasyarakat sehingga para Pramuka Pandega dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat secara sehat sekaligus dapat meletakkan landasan bagi masa depannya sesuai dengan minat dan pilihannya.
- Para Pramuka Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi kepemimpinannya dengan berperan langsung dalam pemberdayaan masyarakat baik sebagai peneliti, penyuluh, penggerak, pelopor dan pemimpin masyarakat, sehingga di kemudian hari dapat berperan sebagai pemimpin bangsa dan negara.
- Para Pramuka Pandega diberi kesempatan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat meliputi segala bidang kehidupan manusia,seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, agama, kesejahteraan hidup, keluarga berencana, lingkungan hidup, keamanan dan pertahanan dan lain-lain.
- Para Pramuka Pandega diberi kesempatan untuk melakukan “networking” atau pengembangan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah maupun swasta untuk mendukung program-program Bina Masyarakat yang dilaksanakannya.
Mitra Racana Pandega
- Racana Pandega yang tidak berada didalam gugusdepan yang lengkap yaitu gugusdepan yang memiliki satuan Siaga, Penggalang maupun Penegak, maka disarankan untuk bekerjasama dengan gugusdepan lain yang memiliki satuan Siaga, Penggalang maupun Penegak sebagai wadah untuk melakukan program-program bina satuan.
- Racana Pandega hendaknya juga memiliki kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat tertentu sebagai wadah melalukan program-program bina masyarakat. Racana Pandega juga dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mencari dukungan dan mengembangkan program-program bina masyarakat yang dilakukannya.
Latihan Rutin Pramuka Pandega
Banyak metode untuk mengembangkan latihan rutin di Racana Pandega agar mampu mendukung implementasi Progran Tri Bina di atas, seperti :
- Latihan rutin difungsikan sebagai ajang implementasi proses perjalanan bakti Pramuka Pandega dengan mengaktifkan seluruh organ organisasi Racana (Pembina, Dewan Pandega, Dewan Kehormatan Pandega, Tata Adat Racana Pandega, Musyawarah Pandega, dll) untuk mendukung pencapai SKU & SKK Pramuka Pandega sebagaimana ketentuan yang berlaku.
- Latihan rutin dapat difungsikan sebagai ajang bertukar pikiran dan mencari solusi terhadap permaslahan yang terjadi dalam program bina satuan dan bina masyarakat. Para Pandega dapat bertukar pikiran, saling memberikan solusi, saling menambah wawasan atas berbagai persoalan yang dihadapi dalam program bina satuan dan bina masyarakat. Dengan proses ini latihan rutin akan menarik karena sejalan dengan ruh pendidikan kepramukaan yakni bertindak untuk memperbaiki keadaan.
- Proses pendidikan kepramukaan di racana diarahkan untuk merangsang diambilnya suatu tindakan (praktek di satuan dan praktek di masyarakat) kemudian tindakan itu direfleksikan kembali (melalui pertemuan/latihan rutin di Racana), dan dari refleksi itu diambil tindakan baru yang lebih baik. Demikian seterusnya, sehingga proses pendidikan Racana Pandega merupakan suatu daur bertindak dan berpikir yang berlangsung terus menerus.
Lihat entr/topik terkait :
Pandega (Sejarah dan Perkembangannya), Wadah Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega, Satuan Karya Gerakan Pramuka, SKU Pramuka Pandega, Tata Adat Ambalan Penegak/Racana Pandega.
Sumber :
- Buku “Panduan Penyelesaian SKU Pandega – Pegangan Pembina”, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2011
- Makalah “Realita dan Kendala yang Dihadapi Pandega Gudep Yang Berpangkaan di Perguruan Tinggi” Fauzi Eko Pranyono , 1988 - Ketua Racana IKIP Yogyakarta tahun 1987 – 1988, Anggota DKD DIY 1987 – 1991.
- Dan berbagai sumber lain.
Print this page