Hiking : Perjalanan Spiritual




Jenis Kegiatan
  • Perjalanan (malam/siang) dengan jarak, tugas, dan halangan-halangan tertentu yang dapat menumbuhkan suasana spiritualitas atau kejiwaan peserta didik. Jarak, tugas dan halangan yang diberikan bisa terkait dengan hal-hal agama, jejak tokoh, jejak peristiwa, maupun lokasi-lokasi yang bernilai sejarah dan peradaban yang diakui masyarakat banyak.
  • Perjalanan spiritual umumnya dilaksanakan sebagai bagian dari pendadaran atau pelantikan calon penegak, penegak bantara atau laksana atau juga pandega.
  • Perjalanan spiritual dapat pula dikemas sebagai sebuah event baik tingkat Gudep maupun Kwartir seperti miasalnya : Perjalanan Malam Muharaam - Peringatan 1 Muharam. Perjalanan Gerilya - Peringatan hari lahir kota, dsb.

Peserta
  • Diutamakan calon penegak, penegak atau pandega.
  • Bisa bersifat massal, kelompok kecil atau individu
Tujuan
  • Mendewasakan kejiwaan peserta didik,
  • Menggembleng ketahanan mental.
  • Meskipun juga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan fisik namun ini bukan yang utama, tujuan utamanya tetap bersifat membangun ketahan dan mendewasakan kejiwaan peserta didik.
Persiapan Pengelolaan Kegiatan
  • Persiapkan rute perjalanan dengan matang termasuk mempertimbangkan aspek resiko yang akan dihadapi.
  • Survey rute, amati dan catat dengan baik rute perjalanan dengan mengutamakan keselamatan.
  • Susun tata terbit  dengan sederhana, mudah dipahami dan berdasar kondisi lapangan
  • Siapkan sistem monitoring dan emergency respon jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
  • Siapkan kotak obat standar PPPK.
  • Siapkan skenario perjalanan baik yang dapat menumbuhkan suasana spiritualitas atau menumbuhkan perenungan untuk mengembangkan olah batin/kejijawaan  peserta didik.
Jarak Tempuh
  • Minimal  : 5 km dan yang dalam keadaan normal dapat ditempuh dalam waktu 1 - 2 jam.
  • Maksimal : 7 - 15 km dengan pos-pos yang bervariasi sehingga bisa ditempuh semalam suntuk. 
Pelaksanaan

Contoh Perjalanan Spritual Tamu Ambalan/Calon Penegak
  • Bagian dari rangkain  upacara pendadaran yang dilakukan oleh calon Penegak sebelum mereka diterima sebagai anggota penuh dari Ambalannya.
  • Calon Penegak  secara pribadi harus melakukan perjalanan spiritual. Tanpa diberitahu sebelumnya si  Calon Penegak disuruh berpakaian seragam dan diajak pergi dari rumahnya menuiu tempat start, oleh seorang Pramuka anggota Dewan Ambalannya yang akan bertindak sebagai pengantar atau pendamping.
  • Di tempat start dijelaskan oleh si Pendamping/Pengantar  bahwa Calon Penegak diminta untuk berangkat menuiu tempat tujuan akhir dengan arah kompas sekian derajat. Perjalanan tersebut dapat diumpamakan sebuah bahtera yang harus dikemudikan ke tempat bahagia, dengan si Calon Penegak sebagai Kapten yang akan mengemudikan bahtera tersebut.
  • Pada suatu tempat di mana ada jalan bercabang, si Calon pasti bingung, manakah arah yang benar yang harus ditempuh. Bertanyalah pada diri sendiri dengan pertolongan kompas, putuskan dengan keyakinan dan ambil jalan yang pasti benar. Pemuka yangterus mengikuti tidak akan memberitahu dan tidak bersedia ditanya, sebab dalam perjalanan ini ia hanya penumpang biasa.
  • Kalau arah yang ditempuh terlampau menyimpang sehingga akibatnya tempat finish akan sangat jauh, barulah Pemuka memperingatkan untuk memeriksa kembali arah yang benar. Dengan demikian maka "pengantar" perlu menguasai medan.
  • Sepanjang perjalanan dalam pos-pos tertentu Calon Penegak dipersilakan untuk berhenti melakukan perenungan, berdoa dan kegiatan spiritualitas lainnya (baca kitab suci, dll).
Contoh Perjalanan Malam Tradisional 1 Muharam

  • Merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh DKC Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Yogyakarta sejak tahun 1980 an.
  • Diselenggarakan dalam rangka memperingati Malam 1 Muharam atau Malam Tahun Baru Hijriah, dilaksanakan semalam suntuk.
  • Rute perjalanan dibagi beberapa pos dengan tiap pos bisa berupa masjid, pesantren, madrasah atau  rumah tokoh agama. Di tiap pos ada penugasan juga ada pengayaan ruhaniah.
  • Diikuti oleh Sangga yang merupakan perwakilan Ambalan dan Racana se Kwarcab Kota Yogyakarta.
  • Di akhir kegiatan ditetapkan pemenang yang berhak memperole penghargaan.
  • Jumlah peserta sangat bervariasi, umumnya diikuti antara 100 - 300 peserta (10 s/d 30 sangga)
Contoh Perjalanan/Gerak Jalan Kesatria Jaya

  • Acara Perjalanan/Gerak Jalan Tradisional untuk  memperingati pendudukan Kota Yogya sehari semalam oleh para gerilyawan Republik Indonesia.
  • Perjalanan atau Gerak Jalan ini disebut dengan  KESATRIA JAYA diselenggarakan oleh Kwarda XII DIY diikuti oleh para Pramuka dan masyarakat umum.
  • Kegiata perjalanan ini dapat sisebut sebagai perjalanan spiritual ini, sebab bukan nilai kemampuan fisiknya yang penting, tetapi nilai spiritualnya dalam mengenang perjuangan para pejuang dalam usaha merebut kemerdekaan.
  • Peserta perjalanan dibagi dalam 4 titik start dari 4 penjuru Kota Yogyakarta menuju ke tengah Kota Yogyakarta. Para peserta dapat menggunakan seragam/atribut pejuang  sesuai dengan aspirasi masing-masing.
Evaluasi
  • Setelah selesai kegiatan bukalah forum curah gagasan untuk  evaluasi, masukan, kritik dan saran.
  • Masukan, kritik dan saran peserta dapat digunakan untuk perbaikan kegiatan sejenis di masa depan
Salam Pramuka. Selamat Mengembara.

Lihat entry/topik terkait :


Sumber :
  • Idik Sulaeman "Hiking, Petualangan Praktis Bagi Siapapun Yang Akan Melakukannya", Penerbit Aku Suka,  Bandung, 2005.
  • Sumber-sumber lain yang relevan, ditulis ulang untuk keperluan ensiklopediapramuka on line oleh Anis Ilahi Wh

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama