LATIHAN PRAMUKA DI ERA PANDEMI : PELUANG & TANTANGAN

 

 

PENGANTAR

Pendidikan dan Latihan Pramuka di era Pandemi Covid 19 membutuhkan beragam inovasi dan adaptasi karena adanya pembatasan interaksi antar Pembina dan Peserta Dididk.  Implementasi metode pendidikan pramuka di alam terbuka yang berubah ke alam virtual, metode belajar berkelompok yang berubah ke belajar individu  atau belajar kelompok  berbasis jejaring virtual, metode pembinaan karakter yang berbasis interaksi langsung dengan “role model” (Kakak Pembina) berubah dengan interaksi yang ”diperantarai teknologi media komunikasi dan informasi”, prinsip belajar sambil bekerja dan belajar dari pengalaman di alam nyata, berubah menjadi belajar sambil bekerja dan mencari pengalaman di dunia maya, dst, merupakan beberapa isu “strategis, pedagogis dan metodis” yang perlu dirumuskan agar mampu menghadirkan latihan pramuka yang efektif dan tetap sejalan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Pada kenyataannya berbagai pihak telah berusaha menghadirkan kegiatan latihan dan kepramukaan di era pandemic Covid 19. Kagiatan Pramuka Peduli Covid 19, KMD dan KML Online, Pesta Siaga – Jambore bahkan Raimuna online, Upacara Pramuka online, Latihan runtin online, dsb merupakan beberapa contoh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh berbagai kalangan Gerakan Pramuka, seperti yang terlihat dalam berbagai informasi medsos, wa grup dan websiste. Upaya-upaya ini perlu terus dikembangkan, hingga dapat ditemula Latihan pramuka yang pas di alam virtual.

PELUANG

Desain Latihan Pramuka di era Covid 19, pada dasarnya  memadukan 3 konsep besar yaitu : Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, Metode Pendidikan Jarak Jauh, dan Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi. Perpaduan ketiga aspek ini secara garis besar bisa disimulasikan sbb :

Pertama,  tidak semua Prinsip Dasar dan Matode Kepramukaan – termasuk materi dan tujuan Latihan kepramukaan bisa diterapkan dengan metode pendidikan jarak jauh dan metode belajar menggunakan teknologi IT. Oleh sebab itu dituntut adanya kemampuan “memilih dan memilah” prinsip, metode, materi dan tujuan Latihan Pramuka yang sesuai dengan karakter pendidikan jarak jauh dan teknologi IT dan kepentingan peserta didik.

Kedua,  Pendidikan Jarak Jauh memiliki kelebihan dan kekurangan untuk mendukung penerapan prinsip, metode, materi dan tujuan latihan Pramuka. Oleh sebab itu penggunaan metode pendidikan jarak jauh hanya efektif untuk mendukung latihan dan kegiatan pramuka, jika diterapkan  dengan model yang pas, proses yang benar dan instrument evaluasi yang tepat. Model-model implementasi pembelajaran jarak jauh cukup banyak, para Pembina dan Pelatih  dapat memilihnya dengan mengutamakan kepentingan peserta didik.

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai medium latihan dan kegiatan kepramukaan juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Model partisipasi, keragaman platform dan  kemudahan produksi dan distribusi konten media, merupakan 3 aspek teknologi komunikasi dan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung latihan dan kegiatan kepramukaan secara online. 

TANTANGAN

Pada sisi lain paling tidak terdapat 3 model partisipasi yang bisa dikembangkan oleh Pembina dan Pelatih dalam memanfaatkan teknolgi IT untuk latihan Pramuka yaitu :

Pertama,  model partisipasi peserta didik sebagai “text consumption” – membina dan melatih peserta didik untuk menjadi “konsumen – pengguna atau pemanfaat konten media” secara kritis, selektif dan cerdas  ditengah era banjir informasi saat ini. 

Kedua,  model partisipasi peserta didik sebagai “text production” – membina dan melatih peserta didik untuk mampu memproduksi, membuat atau menulis konten media baik dalam bentuk text (tulisan), visual (meme, infografis, foto, dll), maupun audio visual (vlog, tutorial, traveling, advokasi, entertainmen, documenter, reportase, dll).

Ketiga, model partisipasi berikutnya adalah "text distribution" Para Pembina dan pelatih dapat mengarahkan peserta didik untuk mampu memposting karya-karya   melalui berbagai platform media yang tersedia, baik dalam bentuk text (tulisan), gambar (meme, 9infografis, kartun, dll), photografi, audio visual maupun dalam bentuk audiao saja.

Dari sisi Kakak Pembina dan Pelatih,  juga dapat memanfaatkan beragam platform baik yang berbasis aplikasi, website, media social, percakapan (wa, sms, telegram), video sharing (youtube, vimeo), aplikasi meeting, aplikasi pembelajaran online, dsb. Latihan Pramuka dengan menggunakan multi platfrom akan jauh lebih menarik daripada menggunakan single platform. Diperkirakan meskipun pandemi berakhir metode belajar dan kegiatan virtual masih terus akan digunakan, mesikupun nantinya akan dikembangkan dengan model metode hybrid atau blended learning yaitu memadukan antara kegiatan di alam nyata dengan alam virtual. Inilah tantangan Kakak-kakak Pembina dan Pelatih ke depan untuk mampu menanfaatkan metode blended learining sebagai salah satu metode Latihan Pramuka. Selamat berlatih, terus bergerak dan berkreativitas. Salam Pramuka.

Ditulis oleh : Anis Ilahi Wahdati

 

Topik Terkait


 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama