Kepemimpinan : Kepemimpinan Organisasi



Kepemimpinan Organisasi sebagai Media Pendidikan Kepramukaan
  • Pengembangan potensi kepemimpinan merupakan salah satu fokus yang pendidikan Gerakan Pramuka. Sistem pengorganisasi peserta didik dari mulai satuan terkecil seperti barung, regu, atau sangga hingga satuan terbesar seperti perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak dan racana pandega didesain agar dapat mengembangan potensi kepemimpina. Bahkan untuk satuan penegak pandega peserta didik dilatih untuk mampu mengembangkan potensi kepemimpinannya hingga tingkat kwartir melalui wadah yang bernama Dewan Kerja.
  • Ciri pengembangan kepemimpinan didalam sistem pendidikan Gerakan Pramuka disamping mengembangkan potensi kepemimpinan yang bersifat individual juga mengembangkan potensi kepemimpinan sebagai sebuah tim. Hal itu sebagaimana terlihat dalam pengorganisasian peserta didik yang selalu berbentuk dewan, seperti dewan siaga, dewan penggalang, dewan ambalan, dewan racana, dewan kerja hingga dewan saka.
  • Model pengorganisasian dalam bentuk dewan mencerminkan kepemimpinan dilakukan oleh sebuah tim secara kolegial. Melalui sifat itu peserta didik dilatih untuk mampu mengambil keputusan, memecahkan masalah, merencananakan - melaksanakan - mengevaluasi progam secara bersama-sama berdasar prosedur dan tata kerja organisasi. Kegialitas membutuhkan kemampuan kerjasama tim secara solid dan efektif, karena pada kenyataannya dalam kolegialitas individu tidak mesti sempurna namun tim haruslah sempurna.

Pengertian Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan Organisasi memiliki ruang lingkup yang sangat luas baik ditinjau dari aspek personal, proses, tujuan, lingkungan maupun aspek-aspek lain yang mempengaruhinya. Dimensi-dimensi kepemimpinan organisasi dimaksud, kurang lebih sbb :
  • Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
  • Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. 
  • Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). 
  • Menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26).
  • Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki (H. Abu Ahmadi, 1999:124-125). 
  • Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
  • Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281)
  • Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. (Slamet, 2002: 29)
  • Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7) 
  • Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29).
  • Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). 
  • Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
    ( Ngalim Purwanto ,1991:26).
Unsur-unsur Kepemimpinan Organisasi

Dari uraian di atas dapat dismpulkan bahwa unsur-unsur kepemimpinan organisasi paling tidak terdiri dari :
  • Aspek Anggota : Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi
  • Aspek Personal : Kepemimpinan adalah sekumpulan kemampuan dan sifat-sifat kepribadian seseorang seperti : kewibawaan, kecerdasan, kebijakan, keterbukaan, kesediaan berbagi dan sikap positif lainnya yang dapat digunakan untuk  meyakinkan orang-orang yang dipimpinnya agar melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya dengan fokus pada tujuan,  penuh semangat dan dedikasi, suasana  batin yang gembira dan tertantang, serta yakin bahwa kebaikan organisasi akan membawa kebaikan bagi diri, keluarga dan orang lain.
  • Aspek Perilaku Organisasi : Kepemimpinan adalah proses pembagian kekuasaan,  proses mengontrol, memotivasi dan mempengaruhi orang-orang dipimpin untuk mencapai tujuan organisasi secara optimal.


Empat Ranah Kempemimpinan Organisasi

Ilmuwan terkemuka Gallup, berdasarkan penelitian terbaru menemukan adanya 34 tema atau sifat kepemimpinan yang efektif yang terbagi dalam dalam  "Empat Ranah Kekuatan Kepemimpinan Organisasi", sbb :



Tipe Pelaksanaan
  • Tipe pemimpin  yang dominan memiliki di ranah bertindak. Ia tahu bagaimana bertindak. Tipe ini sesuai untuk mencari solusi sebab pemimpin jenis ini akan bekerja tanpa lelah untuk persoalan yang dihadapi. Pemimpin dengan kekuatan untuk bertindak  juga memiliki kemampuan untuk "menangkap" ide dan mewujudkannya.

Tipe Mempengaruhi
  • Tipe pemimpin "memengaruhi"  mimiliki kekuatan untuk melibatkan khalayak sasaran lebih luas. Para pemimpin dengan kekuatan di ranah ini selalu menjajakan ide tim di dalam dan di luar organisasi. Pemimpin jenis ini sesuai saat organisasi membutuhkan banyak hal yang harus dijelaskan, dikompromikan, didiskuisikan dan didengarkan. 
Tipe Membina Hubungan
  • Tipe pemimpin  "membina hubungan" memiliki kemampuan sebagai  perekat penting  dan mampu menyatukan tim dalam berbagai keadaan. Tanpa daya rekat seorang pemimpin dalam sebuah tim, seringkali tim hanyalah  merupakan  sekumpulan individual semata yang tidak bermakna apa-apa. Para pemimpin yang memiliki kekuatan "membina hubungan" umumnya memiliki kemampuan unik untuk membentuk grup dan organisasi yang jauh lebih besar dan lebih solid.
  • Tipe pemimpin ini juga disebut sebagai pemimpin yang  positifis dan senang mengedepankan harmoni, meminimalkan perpecahan  dan senang mempertahankan energi kolektif  tim agar tetap tinggi. 
Tipe Berpikir Strategis
  • Tipe pemimpin dengan kekuatan "berpikir strategis"  adalah mereka yang mampu  membuat semua anggota organisasi  tetap fokus pada apa yang  mungkina bisa dilakukan. Pemimpin jenis ini terus menyerap dan menganalisis informasi untuk membantu tim membuat keputusan yang terbaik baik. Disamping itu pemimpin jenis ini juga mampu  terus merangsang seseorang untuk  memikirkan masa depan.
  • Pemimpin tipe ini mampu  menjelaskan bagaimana kejadian di masa lalu mempengaruhi keadaan saat ini, dan mampu merumuskan jalan  terbaik untuk meraiah kemungkinan-kemungkinan terbaik di masa depan. Tipe ini umumnya memiliki gagasan yang kuat dalam melihat peluang berdasarkan masukan atau informais yang ada. Daya kritis dan analitisnya sangat bermanfaat dan  bisa membantu organisasi dalam memahami sebab dan akibat suatu masalah/keadaan.


Lihat Topik/Entry Terkait :

Sumber
  • http://www.gallup.com/region/asia_pacific/160946/apa-yang-membentuk-tim-kepemimpinan-yang-hebat.aspx
  •  http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin.html




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama