Pengantar
- Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan berbagai bentuk botol kemasan yang sangat menarik, baik untuk kemasan minuman, pelumas (oli), detergent, pembersih lantai, makanan ringan (snack), dan beragam jenis botol kemasan lainnya. Botol-botol kemasan ini dapat menjadi bahan pembuatan kerajinan tangan yang unik, fungsional dan bahkan memiliki nilai jual.
- Kerajinan tangan dari bekas botol kemasan menarik untuk dijadikan materi kerajinan tangan dalam latihan kepramukaan. Kegiatan ini disamping memberikan penyadaran pentingnya memanfaatkan dan mendaur ulang sampah juga bisa dijadikan sebagai media membangun ketrampilan imajinatif dan kreatif para peserta didik.
Metode
- Dalam melaksanakan kegiatan latihan kerajinan tangan ini, Kakak Pembina dapat menerapkan metode mencontoh. Metode ini baik digunakan untuk : (1) melatih dasar keterampilan fisik; (2) memperoleh bentuk yang sama walaupun ukurannya diperbesar atau diperkecil; (3) memproduksi benda teradisional; (4) memahami proporsi dan anatomi yang tepat dari benda yang akan ditiru.
- Penerapan metode mencontoh harus juga memberikan penyadaran kepada peserta didik : (1) mencontoh "yang sama persis" tidak dijadikan kebiasaan. (2) Mencontoh hendaknya hanya sebagai sebuah jalan mencari dan menemukan ide - inspirasi, (2) sebaiknya model yang akan ditiru dipilih oleh peserta didik itu sendiri, (3) seyogyanya secara berangsur – angsur kemampuan peserta didik diajarkan agar berkembang dari mulai mencontoh - memodifikasi - mengembangkan hingga mampu menemukan hal/produk baru (inovasi)
- Salah satu metode mencontoh yang sekarang banyak diterapkan dalam industri kreatif adalah apa yang disebut metode ATM yaitu : amati, tiru dan modifikasi.
Tahapan Kegiatan :
- Tahap pertama : Kakak Pembina menyediakan contoh botol kemasan asli dan contoh bentuk-bentuk kerajinan tangan yang telah dibuat orang lain dari botol kemasan tersebut :
- Tahap kedua : Kakak Pembina menyediakan beragam hasil kerajinan dari bekas botol kemasan, kemudian menyururuh adik-adik untuk mengamati. Catat dan diskusikan hasil pengamatan tersebut misalnya tentang bentuk, fungsi, warna, cara pembuatan, apa yang menarik, apa yang tidak menarik, apa yang bisa dikembangkan dan apa yang bisa diperbaiki/dimodifikasi dst :
- Tahap ketiga : Kakak Pembina memberikan kesempatan kepada adik-adik untuk meniru membuat kerajinan tangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada dengan sedikit modifikasi (misalnya warna, ukuran, dll).
- Catatan : memodifikasi produk karya orang lain sebagai media latihan pada dasarnya diperbolehkan. Namun demikian jika produk modifikasi tersebut akan dijadikan sebagai "barang yang diperjualbelikan" maka harus memperhatikan hak cipta dan etika penciptaan agar tidak timbul masalah hukum.
- Tahap keempat : Kakak Pembina mengarahkan dan membantu adik-adik untuk membuat kreasi-kreasi baru yang diinspirasi oleh bentuk-bentuk kerajinan tangan yang telah dicontohkan di atas.
- Tahap 5 : Kakak Pembina meminta adik-adik untuk mengumpulkan bekas botol kemasan dengan beragam bentuk. Dari botol-botol yang ada itu selanjutnya peserta didik diajak membuat kreasi-kreasi baru berdasar ide/inspirasi kreasi produk-produk yang sudah ada. Pengembangan produk baru bisa diawali dengan merumskan dulu kegunaannya, baru kemudian bentuk, jenis, warna, dll.
Lihat topik/entri terkait :
Kerajinan Tangan sebagai Materi Latihan Kepramukaan
Sumber :
http://cara-membuat.org/kerajinan-tangan-dari-botol-aqua
Dikembangkan dan ditulis ulang untuk keperluan ensiklopedia pramuka (-aiw)
Posting Komentar