Upacara Pindah Golongan : Siaga ke Penggalang



Pengertian
Upacara pindah golongan dari golongan Siaga ke golongan Penggalang pada hakekatnya merupakan dua upacara yang terdiri dari upacara pelepasan seorang Siaga dari Perindukan Siaga dan penerimaan Siaga tersebut oleh pasukan Penggalang. Oleh karena itu  perlu dilakukan dua bentuk persiapan, yaitu bentuk lingkaran Perindukan Siaga dan bentuk angkare dari pasukan Penggalang.

Sebelum diadakan upacara telah diadakan pembicaraan antar Yanda/Bunda dengan Pembina Pasukan mengenai waktu dan tempat diadakannya upacara pindah golongan tersebut. Baik persiapan di Perindukan Siaga maupun di Pasukan Penggalang dilakukan dalam rangka upacara pembukaan latihan. Di antara kedua barisan tersebut diadakan batas, yang berupa tali, jurang, pagar hidup atau lainnya.



yang dikiaskan sebagai tanda pemisah antara usia Siaga dan usia Penggalang.


Kegiatan di Perindukan
Selesai upacara pembukaan, Yanda mengumumkan pada hari itu ada di antara kawan Siaga yang akan dipindahkan ke golongan Penggalang.

Yanda    : “Anak-anakku hari ini salah satu di antara kawanmu ada yang mencapai usia 
                  11 tahun, ialah si Karim. Oleh karena itu hari ini akan dilangsungkan upacara 
                  pemindahan tersebut“
Selesai pengumuman Yanda, Pak Cik mengantarkan Siaga yang akan pindah golongan,
kepada Yanda.

Pak Cik        :   “Yanda, kami serahkan Siaga Karim yang hari ini akan dipindahkan ke golongan".
Yanda           :   “Terima kasih, Pak Cik”. 
Kepada Siaga Karim Yanda berkata : “Karim, coba mendekat ke Yanda”. (Karim mendekat)
Yanda           : “Karim, hari ini Karim sudah mulai menginiak usia 11 tahun. Oleh karenanya 
                         Karim akan kami serahkan kepada Pasukan Penggalang kita. Yanda harapkan , 
                         setelah di pasukan Penggalang nanti, Karim akan lebih giat dan lebih maju dari 
                         pada ketika di Perindukan Siaga. Nah berilah salam kepada kawan-kawanmu
                         sebagai ucapan slamat tinggal”

Karim memberi salam perpisahan kepada seluruh anggota perindukan dan barungnya sendiri. 
Setelah pintu barungnya dibukakan, Karim yangdimbimbing Yanda keluar menuju ke perbatasan-

Kegiatan di Pasukan
Selesai upacara pembukaan, Pratama menyiapkan Pasukan Penggalang tetap dalam bentuk Angkare. Pembina Penggalang memberitahukan, bahwa hari itu akan menerima anggota baru pindahan dari perindukan Siaga. Selesai pengumuman tersebut pembina dan pembantu Pembina pasukan menuju ke perbatasan. 

Dari jurusan lingkaran Perindukan Siaga, Yanda membimbing Karim menuju perbatasan diiringi oleh pak Cik. (penempatan Yanda, Pembina Pasukan, Pak Cik dan pembantu pembina pasukan periksa gambar di atas)

Yanda    :  “Kakak pembina pasukan, hari ini kami akan menyerahkan Siaga Karim yang hari ini telah menginjak usia 11 tahun. Oleh karenanya kakak kami harapkan untuk meneruskan membina ia sehingga menjadi Pramuka yang berguna bagi dirinya sendiri dan umum. Hal-hal yang menyangkut administrasi akan segera kami susulkan”.

Pembina Pasukan :
"Saya terima Siaga Karim yang hari ini telah menginjak usia Penggalang. Semoga ia akan tetap menjadi penggalang yang rajin, bahkan dapat menjadi tauladan kawan-kawannya".

Selanjutnya Yanda memegang tangan kanan Karim dan pak Cik memegang tangan kiri Karim dan meloncatkannya melalui tali tersebut.
Yanda    : “Selamat meloncati perbatasan Siaga, anakku. Rajin-rajinlah di tempatmu yang baru”.
Karim    : "Selamat tinggal dan terima kasih, Yanda".
Pembina Pasukan  yang dibantu oleh pembantu pembina pasukan menerimanya dan membawanya ke tengah-tengah pasukan Penggalang dan diperkenalkan kepada anggota Pasukan Penggalang.
Itu adalah acara pokok. Dapat juga sebelum meninggalkan perindukan diadakan pemberian kenang-kenangan atau lainnya.

Lihat entri/topik terkait :
Upacara sebagai Media Pendidikan dalam Gerakan Pramuka, Upacara di Perindukan Pramuka Siaga.

Sumber :
Buku Pedoman Pembina Siaga, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, 1983

Lebih baru Lebih lama