Prof DR. Azrul Azwar lahir di Kutacane, Nanggroe Aceh Darussalam, 6 Juni 1945 adalah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk Kepengurusan Kwartir Naisonal periode 2003 – 2008 berdasar Hasil Munas di Pontianak dan periode 2008 – 2013 berdasar hasil Munas di Jakarta. Sebelum menjadi Ketua Kwartir Nasional, Beliau menjabat sebagai Ketua Pimpinan Saka Bhakti Husada tingkat Nasional.
Beliau seorang dokter dan ahli kesehatan masyarakat asal Indonesia. Di lingkungan pemerintahan, Kak Azrul pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, sedangkan di almamaternya, Universitas Indonesia, Kak Azrul adalah Guru Besar Ilmu Kedokteran Komunitas dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Prof Azrul Azwar pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI), serta Ketua Umum Masyarakat Perlebahan Indonesia.
Beliau merupakan salah satu dokter asal Indonesia yang banyak terlibat dalam berbagai organisasi kesehatan dunia, antara lain menjadi konsultan World Health Organization (WHO), konsultan International Organization of Migration (IOM), Wakil Presiden Medical Association of ASEAN, Presiden World Medical Association (WMA), Presiden Confederation of Medical Association in Asia & Oceania (CMAAO), Ketua Umum Asean Scout Association for Regional Cooperation (ASARc) serta Ketua Umum Asean Regional Primary Health Care Cooperation (ARPAc)
Pada era kepemimpinan Kak Azrul berhasil disahkan UU Pramuka oleh DPR RI yang telah sekian lama diperjuangkan dan dinantikan oleh keluarga besar Gerakan Pramuka. Pada era Kak Azrul pula dicanangkan program revitalisasi Gerakan Pramuka. Di bidang peningkatan kualitas pendidikan kepramukaan sejumlah program juga telah dan terus dilaksanakan salah satunya melakukan penyempurnaan SKU dari tingkat Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega termasuk perangkat pendukung implementasinya seperti peningkatan bidang sarana prasarana latihan, peningkatan kualitas pembina, peningkatan kerjasama dan dukungan dari segenap pemangku kepentingan, dll.
Salah satu pandangan Kak Azrul terhadap Gerakan Pramuka, adalah :
" ... GerakanPramuka tetap relevan
dengan perkembangan zaman. Walaupun era globalisasi penuh dengan kemajuan ilmu
pengathuan dan teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu
utama. Untuk itulah kita ingin membangun
manusia yang memiliki karakter serta membangun bangsa yang memiliki
watak yang kuat.
Bukan hanya membangun manusia
atau pemuda yang cerdas yang menguasai ilmu pengatahuan akan tetapi juga pemuda
yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan,
kompak serta selalu bersatu. Karena pemuda demikianlah yang akan sanggup
menghadap tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan negeri
ini, serta sanggup untuk menatap masa depan dengan lebih baik ..."
(Petikan naskah Sambutan Kak Azrul selaku Ka Kwarnas pada peringatan Hari Pramuka ke 51 tahun 2012).
Print this page