SKU Siaga : Materi Pengembangan Intelektual



Pengantar
  • Seorang anak dapat mengembangkan kemampuan, kreativitas dan kecerdasannya jika mempunyai faktor keturunan dan rangsangan (stimulus) oleh lingkungan secara terus menerus sejak dini, bahkan sejak janin dalam kandungan.  Kedua faktor tersebut akan mempengaruhi setiap perkembangan tingkah lakunya. Semakin bervariasi dan kontinyu rangsangan yang diterima oleh anak, semakin tinggi dan bervariasi pula kecerdasan anak di kemudian hari.
  • Pramuka Siaga dirangsang dan didorong untuk dapat mengembangkan diri,  mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif  menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di barungnya maupun di perindukan.
  • Kompetensi akhir pengembangan intelektual Pramuka Siaga adalah dapat mengenal, menyikapi dan mengapresiasikan pengetahuan dan teknologi, membiasakan berfikir dan berperilaku kritis dan kreatif.

Pengenalan lingkungan
Mengenal lingkungan secara “langsung” dapat menimbulkan dampak positif  yaitu bertambahnya pengetahuan dan kecerdasan yang dimiliki Siaga.

Mengenal Lingkungan Pemerintahan terkecil & Tokoh Masyarakat
  • Mengetahui dan mengenal  nama ketua Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Lurah atau Kepala Desa dan tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya merupakan  kegiatan Siaga akan mengingat dan berusaha menghafal nama-nama tersebut serta berfikir bahwa untuk struktur/susunan lingkungan   diperlukan pembagian tugas dan pemimpin yang memimpin. Selain itu Siaga pun akan mengerti bahwa ketua-ketua dan tokoh masyarakat yang telah diketahui nama dan tempat tinggalnya  bertanggung jawab atas lingkungannya.  Sebagai anggota warganya Siaga harus mendukung dan mentaati aturan lingkungan yang telah dibuat bersama.
Mengenal Ibukota Negara dan Kepala Negara
  • Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia berkedudukan di Jakarta.  Kepala Negara dijabat oleh seorang presiden yang dibantu oleh wakil presiden.  Nama presiden yang menjabat saat ini adalah Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan wakil nya Bapak Boediono.
Mengenal Negara Kesatuan  Republik Indonesia (NKRI)
  • Negara Kesatuan  Republik Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, terdiri atas 33 provinsi. Ibukota propinsi merupakan pusat pemerintahan di tingkat provinsi.
  • Siaga harus tahu nama dan ibu kota propinsi serta nama gubernur diprovinsi tempat tinggalnya.    Pembina mengenalkan beberapa nama-nama provinsi dan ibukota serta nama kepala daerah nya.  
Mengenal Negara-negara ASEAN
  • Untuk pengembangan lingkungan selanjutnya,  Siaga perlu mengenal beberapa negara tetangga dan negara-negara Asean serta menunjukkan benderanya. 
  • ASEAN singkatan dari Association South East Asia Nation, merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi   negara-negara di kawasan Asia Tenggara.  Negara-negara anggota ASEAN  yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Brunai  Darussalam, Laos, Myanmar dan Indonesia,
  • Untuk pengenalan bendera negara-negara tetangga dan negara Asean, pada saat latihan  Pembina hendaknya telah menyiapkan bendera negara-negara tersebut minimal gambar bendera yang ada di buku untuk ditunjukkan kepada Siaga. Dari pengembangan lingkungan yang terakhir ini pengetahuan Siaga bertambah, tumbuh rasa menghargai negara lain dan pemikiran untuk mengembangkan wawasan ke luar negeri.
  
Mengenal Wawasan Kebangsaan
  • Pengenalan wawasan kebangsaan akan menumbuh kembangkan rasa ketaqwaan, cinta tanah air, berbagi dan bertoleransi kepada sesama, disiplin serta sikap patriotisme lainnya, yang kesemuanya berdampak positif pada penambahan pengetahuan dan kecerdasan Pramuka Siaga.
  • Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia,  dilukiskan dalam bentuk  burung garuda dan disebut Garuda Pancasila yang merupakan lambang Negara RI. Pada leher Garuda dikalungkan rantai yang digantungi sebuah perisai benbentuk jantung Gerakan Pramuka melambangkan perjuangan pembelaan bangsa. Jumlah bulu sayap 17 helai, bulu ekor 8 helai semua mengingatkan pada 17-8-45 yang sangat bersejarah yaitu Proklamasi Kemerdekaan. Kaki garuda memegang pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika” artinya berbeda-beda tapi tatap satu.
  • Sila-sila pada Pancasila terdiri atas :
              1.    Ketuhanan Yang Maha Esa.
              2.    Kemanusiaan yang adil dan beradab.
              3.    Persatuan Indonesia.
              4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
                     perwakilan.
              5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • Pada Lambang Negera RI terdapat perisasi yang berbentuk jantung yang memuat lukisan sebagai berikut:
              1.  Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
              2.  Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab.
              3.  Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia.
              4.  Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
                   kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
              5.  Padi dan kapas melambangkan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

  • Dalam pengembangan wawasan kebangsaan selanjutnya, sebagai bentuk pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, Siaga harus dapat  menyebutkan perbuatan yang baik sesuai dengan nilai yang terkandung masing-masing sila dari Pancasila.  Cara penanaman nilai-nilai tersebut kepada Siaga, Pembina hendaknya memberikan gambaran baik melalui contoh perbuatan, permainan, nyanyian maupun cerita.
  • Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dengan menanamkan nilai melalui contoh perbuatan, seperti : (1) menjalankan ibadah sesuai agamanya. (2)    berdoa, setiap kali  akan memulai dan mengakhiri kegiatan, dll.
  • Pengamalan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, penanaman nilai melalui contoh nyanyian:
 Lagu “Kasih Ibu”:
Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

  • Pengamalan sila Persatuan Indonesia, penanaman nilai melalui contoh nyanyian:
Lagu “Sabang Merauke”:
Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia.

  • Pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, penanaman nilai melalui contoh perbuatan : (1) mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri; (2)  tidak bersikap mau menang sendiri; (3) mematuhi peraturan yang dibuat melalui musyawarah.
  • Pengamalan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, penanaman nilai melalui contoh perbuatan : (1)  memberikan sedekah kepada fakir miskin; (2) ikut dalam kegiatan kerja bakti yang diadakan di sekitar rumah atau di sekolah; (3) berusaha untuk selalu berkata benar dan tidak berbohong.
Menanamkan Sikap Peduli
  • Sikap untuk mau peduli dalam hal ini memberikan pertolongan terhadap orang lain dapat menyenangkan hati orang yang kita tolong dan memberikan kepuasan pada diri sendiri karena sudah berbuat sesuatu untuk orang lain.  Perbuatan ini akan berdampak positif, karena meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan Siaga.
  • Pembina hendaknya menanam dan menumbuhkan sikap kepedulian tersebut kepada Siaga secara terus menerus, sehingga sikap itu menjadi bagian dari kehidupannya.  Siaga dibiasakan untuk tidak gugup jika melihat kecelakaan. Dia harus bersikap tenang, tidak usah ikut berkerumun atau mendekati korban.  Lihatlah apakah di sekitarnya sudah ada orang dewasa yang berwenang untuk mengurusnya.  Jika belum, maka Siaga memberikan pertolongan dalam bentuk menginformasikan  peristiwa tersebut kepada orang dewasa di sekitarnya untuk kemudian ditindaklanjuti.
  • Bentuk pertolongan lain yang dapat diberikan oleh Siaga adalah mengamati apakah di tempat kecelakaan tersebut sudah ada petugas yang berwenang untuk mengurusnya.  Bila tidak cepatlah melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi atau petugas puskesmas/rumah sakit di sekitar lokasi tersebut, agar korban cepat mendapat bantuan.
  • Dalam pengembangan kepeduliannya, Siaga juga dapat mendengarkan dan memperhatikan keterangan-keterangan yang didengar dari orang dewasa atau petugas yang berwenang menangani korban kecelakaan, misalnya apakah korban luka parah, pingsan, atau meninggal dan sebagainya, untuk kemudian menginformasikannya kepada  dokter, rumah sakit, polisi atau keluarga korban.
Mengembangkan Kecerdasan Logika

  • Kecerdasan logika-matematika merupakan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan serta berfikir logis dan ilmiah. Kecerdasan ini amat penting untuk membantu mengembangkan keterampilan berfikir dan logika seseorang.
  • Dalam upaya  merangsang kecerdasan logika-matematika Siaga, Pembina  dapat melatih Siaga untuk membaca jam digital dan jam analog. Jam berkaitan dengan waktu.  Dalam satu hari satu malam terdapat  24 jam.  Dalam satu jam terdapat 60 menit dan dalam satu menit ada 60 detik.  Angka pada jam digital menunjukkan waktu jam berapa pada hari itu.
  • Contoh jika angka pada jam digital menunjukan angka: 03:12:26, maka membacanya adalah pukul tiga lebih duabelas menit,duapuluh enam detik.
  • Negara Indonesia merupakan Negara yang luas, terdiri dari kepulauan dan lautan. Karena luasnya waktu Indonesia di bagi menjadi tiga yaitu waktu Indonesia Barat (WIB) waktu Indonesia bagian Tengah  (WITA) waktu Indonesia bagian Timur (WIT).  Beda waktu masing masing bagian 60 menit. 
Mengembangkan Kemampuan Berkomunikasi
  •  Dalam hidup bermasyarakat manusia harus berkomunikasi dengan baik agar dapat dimengerti maksudnya. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi. Komunikasi langsung adalah komunikasi antara satu orang dengan yang lain tanpa bantuan alat komunikasi, misalnya bertatap muka. Komunikasi dengan menggunakan alat komunikasi pada umumnya ada kode-kode tertentu agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik.
  • Alat komunikasi merupakan alat penting untuk membantu komunikasi antara orang satu dengan yang lain. Alat komunikasi tradisional antara lain: kentongan (Jawa). Dengan menggunakan kode pukulan kentongan  tertentu masyarakat suku Jawa dapat melakukan komunikasi, berita atau perintah apa yang tersirat dalam bunyi kentongan.  Tiupan kerang besar  pada suku tertentu diluar Jawa sebagai tanda berkumpul.  Semaphore alat komunikasi dengan menggunakan bendera semaphore yang digunakan untuk menerima dan mengirimkan / menyampaikan berita. Bersiul, dibeberapa kalangan anak muda bersiul masih digunakan sebagai alat komunikasi yang cukup efektif.
  • Dizaman yang semakin maju dan berkembang, alat komunikasi semakin canggih dan mudah untuk  ditemui dan didapati.
  • Alat komunikasi modern antara lain: Telepon rumah dan telepon genggam yang populernya disebut Hand Phone (H.P.).
  • Menggunakan telepon sebaiknya tidak berlebihan, gunakan seperlunya untuk berbicara. Kalau perlu catatlah  hal-hal yang ingin disampaikan.
  • Menguasai penggunaan  Internet dan E-mail, internet merupakan alat komunikasi yang sangat canggih, karena dengan  alat komunikasi ini dapat menjangkau informasi yang lengkap dan luas, namun internet kadang ada dampak negatifnya, sehingga dalam penggunaannya harus ada kontrol baik dari orang dewasa maupun dari penggunanya.
  • Agar dapat mengoperasikan dengan baik alat-alat tersebut perlu pengetahuan dan  keterampilan dari seseorang yang berkompeten  tentang hal tersebut. Pembina sebaiknya memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat komunikasi tersebut.
 Mengembangkan Kecerdasan Berbahasa Verbal
  • Bangsa Indonesia memiliki bahasa nasional sebagai bahasa persatuan. Setiap warga Negara hendaknya dapat menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat.Pada saat latihan dan pertemuan lain Siaga diwajibkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
  • Menulis surat adalah merupakan salah satu cara bersilahturahmi yang cukup efektif. Untuk melatih hal tersebut. Siaga diwajibkan untuk dapat menulis surat  kepada teman sebaya atau kepada temannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Lihat  entri/topik terkait :
SKU Siaga Mula
SKU Siaga Bantu
SKU Siaga Tata

Sumber :

Buku Panduan SKU Siaga, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, 2011

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama