Pengertian
Peta Perjalanan adaah turunan dari Peta Pita. Dari peta pita dibuat peta peta perjalanan, agar dapat diketahui bentuk rute perjalanan yang telah dilakukan, posisi tempat-tempat penting di sepanjang ruter perjalanan, serta memudahkan jika rute perjalanan akan ditempuh lagi untuk berbagai keperluan.
Kegunaan
Kegunaan peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, yaitu :
Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan
Apabila akan menuju ke suatu tempat melintasi daerah yang belum dikenal ada kemungkinan akan tersesat. Peta perjalanan yang jelas dan benar akan memberikan informasi arah dan jalan untuk menuju titik tujuan atau bahkan kembali ke titik pemberangkatan.
Apabila akan menuju ke suatu tempat melintasi daerah yang belum dikenal ada kemungkinan akan tersesat. Peta perjalanan yang jelas dan benar akan memberikan informasi arah dan jalan untuk menuju titik tujuan atau bahkan kembali ke titik pemberangkatan.
Sebagai dokumentasi perjalanan
Peta perjalanan yang lengkap akan membantu mendokumentasikan berbagai hal di kanan dan kiri rute sekaligus dapat dijadikan sebagai penanda tempat atau benda-benda penting yang bisa dikunjungi kembali
Sebagai pedoman membuat peta wilayah
Dengan berpedoman peta perjalanan dengan mudah dapat membuat peta daerah/wilayah tertentu yang akan dapat membantu masyarakat untuk mengenal lingkungannya, sebagai bahan pembuatan jalur evakuasi jika terjadi gempa, informasi tempat-tempat penting, berbahaya dan daerah aman di sebuah wilayah, dsb.
Cara Pembuatan
Pertama, tetapkan skala peta yang representatif.
Jarak pada peta perjalanan harus diskalakan. Misalnya jarak di sebuah peta pita dari satu titik ke titik lain adalah 100 m, jika skala di peta perjalanan ditetapkan 1 : 1.000 maka berarti tiap 100 meter di atas tanah/di peta pita menjadi 10 cm di atas kertas/peta perjalanan. Hal itu karena 10 cm = 100 m.
atau 10 cm = 10.000 cm atau disebut sengan skala 1 : 1.000
Tetapkan titik sasaran
Titik sasaran (check point) sangat perlu ditetapkan sebelum melangkah agar apabila route yang harus dilalui banyak halangan sehingga tidak bisa dilakui maka kita dapat mengitar ke kiri/kanan rute.
Tetapkan sasaran balik (back azimuth)
Sebelum berangkat perlu ditetapkan sasaran balik dengan maksud bila kita kehilangan titik sasaran, dapat kembali ke pangkalan bertolak/titik star. Lihat gambar di bawah ini jika chek point kita adalah A, maka sasaran balik dari B ke point A pada peta perjalanan diatas adalah : 100°= 100 + 180 = 280°. Kalau ke point C - B = 195 - l8O = 15°. Ke point D - C ke point D = 300 - 180 = 120°.
Contoh membuat peta Pita Perjalanan dari Peta Pita
Hasil pembuatan Peta Pita adalah :
Mengubah Peta Pita di atas Menjadi Peta Perjalanan
- Mulailah pembuatan peta perjalanan di bagian tengah kertas. Sebab biasanya route perjalanan kembali/berakhir di pangkalan bertolak.
- Pergunakanlah alat tulis selengkapnya, antara lain: pensil, rol, karet penghapus,jangka, busur, meja sandang, kompas, kertas gambar, jam tangan dan lain-lain.
- Peta Pita selalu menggambarkan bahwa bagian atas adalah menunjukan arah utara.
Menetapkan Skala
- Dari Peta Pita di atas, ditetapkan bahwa jarak pada skala adalah tiap 1.000 meter diatas tanah menjadi 5 cm di atas kertas. Jadi 5 Cm = 1.000 m atau 5 Cm = 100.000 cm, dengan demikian jarak skala adalah 5 = 100.000 atau 1 : 20.000
- Mengacu pada skala 1 : 20.000 yang telah ditetapkan, makan jarak-jarak diatas kertas berdasar peta pita di atas aadalah dari Point A (dari no 1 ke no 2) = 3 cm; Point B (dari no 2 ke no 3) = 5 cm; Point C (dari no 3 ke no 4) = 5 cm; 6,25 cm dan Point D (dari no 5 ke no 6) = 3,75 cm.
Adapun sasaran-sasaran baliknya sebagai berikut : Dari Point A : 32O° = 320 – 180 = 140°, Point B :
50° = 50 + 180 = 230°, Point C : I50° = 150 + 180 = 330°, Point D : 225° = 225 – 180 = 45° dan Point E : 5° = 5 + 180 = 185°
Hasil Gambar Peta Perjalanan
Berdasarkan jarak, skala dan sasaran balik yang telah ditetapkan, maka Pita Pita di atas jika dijadikan Peta Perjalanan akan berbentuk sbb :
Selamat Berlatih Salam Pramuka
Lihat entri/topik terkait :
Peta Pita
Sumber :
Buku, Pedoman Kepramukaan, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, tahun 1997
Pening ces ga ada otak mu kata dewa
BalasHapusmantaf terima kasih saya pakai sebagai referensi
BalasHapusPosting Komentar