Persiapan
- Pembina Perindukan dibantu oleh pembantu pembina menyiapkan seluruh barung Siaga untuk pemeriksaan sebelum upacara pembukaan latihan. Pemimpin barung menyiapkan barung masing-masing dibantu oleh wakil pemimpin barung. Setelah rapih pemimpin barung menempatkan diri di depan barisan barungnya dan pembantu pemimpin barung di belakang barisan barungnya.
- Setelah semuanya rapih dan dalam keadaan siap untuk pemeriksaan, Yanda bersama Bu Cik dan Pak cik mengadakan pemeriksaan kepada para siaga, satu persatu. Barung yang memiliki kelebihan dibanding barung lainnya, misalnya dalam jumlahnya, kebersihannya, kerapihannya, disiplinnya dan sebagainya, maka oleh Yanda dan setelah dirundingkan dengan Pak Cik/Bu Cik mendapat kehormatan pemimpin barungnya ditunjuk untuk menjadi Pemimpin Upacara.
- Setelah ditunjuk, pemimpin upacara mengambil standar bendera dan menempatkannya di tengah-tengah lapangan upacara lengkap dengan teks Pancasila dan Dwi Dharma. Pemimpin upacara berdiri di belakang standar bendera, kemudian melakukan panggilan siaga dengan seruan : …..……...”SIAAAGAAAAAAAAAA…………..!”
- Siaga-siaga yang yang tersebar dan bergerombol di sekitar lapangan serentak menghadap ke arah suara yang memanggil, berdiri dengan sikap sempurna dan menjawab seruan tersebut dengan pendek, tegak dan tangkas: …………." SIAAAAAAAAP ! …………….”
- Sejenak pemimpin Upacara memandang keliling kepada setiap anggota siaga. seterah dilihatnya semua anggota menunggu perintah seranjutnya pemimpin upacara lalu mengangkat kedua tangannya ke atas kepala dan memberi isyarat untuk membuat lingkaran kecil, ialah dengan jalan mempertemukan kedua telunjuk dan kedua ibu jari.
- Melihat isyarat itu, para Siaga lari dengan segera sambil tetap menutup mulut, membuat lingkaran kecil di sekeliling Pemimpin up acara menyilangkan tangan kanannya di atas tangan kiri dan saling berpegangan.
- Kalau lingkaran kecil sudah baik (bulat benar dengan titik pusat standar bendera), Pemimpin upacara merubah aba-aba untuk membuat lingkaran besar dengan cara mempertemukan ujung jari tengah kanannya dengan ujung jari tengah kirinya di atas kepala. Melihat isyarat itu, para Siaga segera merubah lingkaran kecil menjadi lingkaran besar dengan cara setiap Siaga mundur beberapa langkah dan merubah pegangannya sampai terentang.
- Pemimpin upacara tidak menurunkan tangannya sebelum lingkaran bulat benar dengan standar bendera sebagai titik pusat. Pemimpin upacara perlahan-lahan memutar badannya dan berhenti di hadapan Siaga yang menyebabkan lingkaran tidak bulat, dan memberi tahu harus maju atau mundur sedikit. Perindukan Siaga yang sudah terlatih baik, lingkarannya akan cepat bulat, sebab setiap pemimpin Barung dan wakilnya akan memegang peranan masing-masing dan sangat membantu kelancaran gerak.
- Pemimpin Upacara lalu menurunkan tangannya dan kembali ke sikap sempurna yang segera diikuti oleh seluruh peserta upacara tanpa menimbulkan bunyi akibat sentuhan telapak tangan pada paha.
- Kegiatan selanjutnya, pemimpin upacara segera berjalan cepat setengah berlari keluar dari lingkaran melalui pintu yang dibukakan oleh barungnya dengan cara Wakil Pemimpin Barung yang menempati tempat pemimpin Barung bergeser selangkah ke kiri. la berjalan menuju Pembina siaga. Berdiri tegak dan memberi hormat dengan tertib. Kemudian melaporkan: “Yanda! Perindukan telah siap untuk upacara pembukaan !" pembina siaga menjawab: "Terima kasih, mari kita buka bersama!”
Pelaksanaan
- Pembina Siaga bersama-sama Pemimpin upacara menuju lingkaran Siaga, melalui pintu menuju ke standar bendera. Pembina Upacara berdiri di seberang standard Bendera menghadap ke pintu masuk dan Pemimpin Upacara berdiri di seberang standar membelakangi pintu masuk. Bersama dengan itu para pembantu pembina (Pak Cik, Bu Cik) memasuki lingkaran di sela-sela barung.
- Pembina Upacara : "Putraku, Ambil Sang Merah Putih".
- Pemimpin upacara memberi hormat, balik kanan dan berlalu keluar lingkaran menuju ke tempat penyimpanan bendera pusaka, mengambilnya, menguraikannya kemudian dengan langkah tegap menuju ke dalam lingkaran melalui pintu masuk. Tepat ketika memasuki lingkaran Pembina Upacara memberi hormat yang diikuti oleh seluruh anggota perindukan.
- Pemimpin Upacara menuju ke tengah lingkaran menempatkan Pusaka Perindukan (Bendera Merah Putih) ke dalam standar kemudian rnundur selangkah dan memberi hormat. Ketika Pembina Upacara menurunkan tangannya, semua anggota perindukan ikut menurunkan tangannya.
- Pembina Upacara mengambil naskah Pancasila untuk dibaca. Sebelumnya minta kepada para siaga untuk menirukannya.
- Selanjutnya Pembina Upacara mengembalikan naskah Pancasila dan mengambil naskah Dwi Dharma, memberikannya kepada Pemimpin upacara untuk dibaca. Seluruh anggota siaga mengikutinya dengan keras.
Pemimpin Upacara: "Dwi Dharma"'
Peserta upacara : "Dwi Dharma"
Pemimpin upacara "Siaga itu menurut Ayah dan lbundanya"
Peserta upacara : "Kami menurut Ayah dan lbunda kami"
Pemimpin upacara : “Siaga itu berani dan tidak putus asa"
Peserta upacara : "Kami berani dan tidak putus asa".
Peserta upacara : "Dwi Dharma"
Pemimpin upacara "Siaga itu menurut Ayah dan lbundanya"
Peserta upacara : "Kami menurut Ayah dan lbunda kami"
Pemimpin upacara : “Siaga itu berani dan tidak putus asa"
Peserta upacara : "Kami berani dan tidak putus asa".
- Selesai pembacaan Dwi Dharma Pembina siaga mengajak berdo'a : "Para Siaga! Tundukkan kepalamu dan berdiam diri dengan cara masing-masing. Berdo'a dan memohonlah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar latihan kita hari ini berjalan dengan baik. Mulai!"
- Setelah semua Siaga menundukkan kepala diam dan hening Pembina Upacara mulai mengucapkan do'a. Misalnya : "Putra-putraku siaga! Hari ini kita berkumpul untuk berlatih dan bermain, semuanya kelihatan segar-segar, sehat-sehat dan gembira. Demikian juga cuaca hari ini cerah dan gembira seperti kalian. lni semua adalah berkat nikmat yang dianugerahkanTuhanYang Maha Esa kepada kita semua, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Untuk itu mari kita panjatkan syukur dan rasa terimakasih atas karunia dan nikmat tersebut. Ya Allah, Engkau adalah pelindung segala ciptaanmu di seluruh alam raya ini. Lindungilah kita semua, agar tetap segar dan selamat berlatih. Untuk Teman kami “Makmun” dan “Doni” yang hari ini tidak hadir karena sakit, semoga lekas sembuh dan dapat berkumpul kembali dengan kita semua. Aamiin''.
- Selesai berdoa Pemirnpin upacara melapor kepada pembina upacara : “Yanda! Upacara Pembukaan selesai”. Pembina Upacara menjawab : “Terima kasih, kembalilah ke tempatmu”. Pemimpin upacara memberi hormat dan kembali ke barungnya.
Selesai upacara
Pembantu pembina (pak cik) menuju ke tempat lain, memanggil perindukan, sementara pusaka perindukan (Bendera Merah Putih) dipindahkan ke pinggir lapangan dan mulailah dengan acara latihan biasa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.