Sarbini (Ka Kwarnas, periode 1974 - 1978)

 

Letjen Sarbini lahir di Kebumen Jawa Tengah pada tahun 1914 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 21 Agustus 1977 dalam usi  63 tahun dikebumikan Taman Pahlawan Kalibata  Jakarta. Tahun 1934 Almarhum duduk sebagai pegawai Badan Kesehatan Muhammadiyah di Semarang. Tahun 1943 masuk opsir Peta di Gombong hampir bersamaan dengan Presiden Suharto. Kariernya dalam kemiliteran menanjak terus, dan tahun-tahun 1956 – 1959 menjadi Panglima Divisi V Teritorial V Brawijaya. Selesai Seskoad, tahun 1960-1964 duduk sebagai Panglima Divisi VII/Diponegoro (sekarang Kodam). Tahun 1964 – 1966 Menteri Urusan Veteran & Demobilisasi, kemudian Menteri Transkop & Koperasi. Jabatan terakhir: Wakil Ketua I DPA. Almarhum  juga pernah menjabat Ketua Legiun Veteran dan Ketua Yayasan Pesantren Luhur Pendidikan Tinggi Da’wah Islamiyah (PTDI).

Kak Sarbini menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka periode 1974 – 1978 berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Manado yang  dilaksanakan pada 20-27 Nopember 1974, di Kompleks Pendidikan dan Latihan Kepolisian RI di Manado Sulawesi Utara. Kak Sarbini menggantikan Sri Sultan HB IX.

Kak Sarbini memiliki berbagai pandangan tentang pentingnya pendidikan kepramukaan yang disesuaikan dengan tuntutan zaman dan memiliki nilai guna bagi kepentingan bangsa. 

 "...  Pendidikan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka merupakan pendidikan non-formil, yang berbeda dengan pendidikan non-formil lainnya, baik tujuan, prinsip dasar metodiknya maupun cara pelaksanaannya...."

“,,, Kepramukaan, sebagai suatu proses pendidikan bagi anak-anak remaja pelaksanaannya berdasarkan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta dunia mereka, yakni mengandung kaedah-kaedah pendidikan dan bertujuan mendidik yang tidak menjemukan, menarik dan menyenangkan, sehat, berperaturan, serta berguna dan dilaksanakan di alam terbuka...."

"... Disamping itu dalam suasana Bangsa Indonesia yang sedang giat telaksanakan Pembangunan nasional dewasa ini, sewajarnyalah bila Gerakan Pramuka pun ikut secara aktif dalam melaksanakan tembangunan Nasional sebagaimana dibuktikan selama ini dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan .... "


Sumber :
Dari berbagai sumber.



print this page Print this page
Lebih baru Lebih lama