Siaga (Filosofi & Model Pembinaan)



FILOSOFI
  • Periode anak usia 7 tahun sampai dengan 10 tahun merupakan kehidupan masa kecil yang indah dan menyenangkan.    Anak-anak seusia ini memiliki sifat unik dan beragam yang pada dasarnya merupakan pribadi  yang aktif dan tidak    pernah diam. Mereka  senang dengan lingkungan  sekitarnya dan pada umumnya sangat kreatif. Pada saat itu orang    tua mulai melihat penampilan dan kepribadian putranya yang membuatnya harus  memberikan perhatian yang lebih    untuk perkembangannya.  
  • Orang tua dapat mengarahkan mereka untuk mengurangi sifatnya yang kurang positif melalui    sosialisasi dalam kelompok kehidupan sebaya. Kelompok tersebut hendaknya dapat menjamin tidak akan mengekang    pribadinya, namun dapat mengendalikan egoismenya, dapat merasa memiliki teman, peduli, dan dapat menampung sifat    aktif dan kreatifnya. Dengan kata lain  kelompok dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pribadi anak    meliputi area pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Hal yang cukup penting adalah    anak-anak merasa nyaman di dalam kelompoknya seperti halnya kenyaman dalam kehidupan bahagia di keluarganya.
  • Di lingkungan Gerakan Pramuka kehidupan anak-anak sesusia ini dikelompokkan dalam kelompok kecil yang disebut    Barung dan beberapa barung dihimpun dalam Perindukan Siaga. Dalam perindukan, Pramuka Siaga dibina oleh Pembina    Siaga yang  memberikan pembinaan secara pribadi.


KIASAN DASAR PRAMUKA SIAGA

Kiasan dasar adalah ungkapan  yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan, dan    merupakan  salah satu metode     untuk mengembangkan imajinasi Siaga,  mendorong kreativitas  dan    keikutsertaannya dalam setiap kegiatan.

Kiasan dasar yang digunakan dalam kelompok Siaga antara lain:
  1. Pramuka usia 7 -10 tahun disebut Siaga. Nama Siaga diambil dari kiasan dasar  yang bersumber pada romatika  perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda yaitu  masa “mensiagakan” rakyat yang merupakan awal dimulainya perjuangan baru  yaitu tanggal  20 Mei 1908.
  2. Sebutan tingkatan golongan pramuka Siaga terdiri atas :(1)  Siaga Mula mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki Siaga. (2)  Siaga Bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang  dapat membantu pekerjaan-pekerjaan tertentu. (3)   Siaga Tata  mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah diikut sertakan untuk menata karya Kkesiagaan. Menata karya artinya menyusun dan mengatur pekerjaan dengan  rapih dan bersih.
  3. Sebutan “Barung” yang berarti tempat penjaga ramuan bangunan mengkiaskan kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak.
  4. Sebutan “Perindukan” yang berarti tempat anak cucu berkumpul, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4 barung.

Pada usia  yang  terhitung masih muda kehidupan anak seusia Siaga masih berkisar di seputar keluarga, yaitu    kehidupan  yang ada ayah dan ibu bahkan kadang ada paman dan bibi tinggal bersama keluarga tersebut.  Keluarga merupakan pusat aktivitasnya.
  
Pembinaan Pramuka Siaga dikiaskan sebagai kehidupan “Keluarga Bahagia” dimana terdapat ayah, ibu dan bibi serta    paman. Suasana keluarga bahagia digambarkan selalu harmonis, saling mencintai, riang gembira, rukun, saling    tolong menolong. Mereka merupakan keluarga yang takwa kepada Tuhan yang Maha Esa,  hidup aman dan damai tanpa    rasa takut.

Dalam pembinaan Siaga, suasana keluarga bahagia ini dialihkan ke lapangan  tempat latihan Siaga di alam terbuka.    Di tempat latihan  juga ada “ayah” yang dipanggil  Yanda,  “ibu” yang dipanggil  Bunda, “bibi” yang dipanggil     Bucik dan paman yang dipanggil  Pakcik.  Pada golongan Siaga wadah pembinaannya  disebut Perindukan Siaga sesuai    dengan kiasan dasar bahwa Siaga masih “menginduk” pada  keluarganya.

SIFAT DAN KARAKTER PRAMUKA SIAGA

Perkembangan kejiwaan anak usia Siaga perlu dihayati oleh pembinanya melalui pengenalan dan
pemahaman sifat-   sifat  karakter. Sifat karakter Pramuka Siaga:

a.   sifat  karakter yang positif antara lain:
      1) senang bermain, bergerak dan bekerja;
      2) senang meniru, senang menghayal;
      3) senang menyanyi, gemar mendengar cerita;
      4) senang bertanya, ingin tahu,ingin mencoba;
      5) senang pamer,senang disanjung, senang kejutan;
      6) spontan, lugu, polos;
      7) senang bersenda gurau dan lain-lain.

b.   sifat dan karakter yang kurang positif antara lain:
      1) labil, emosional,egois;
      2) manja, mudah putus asa;
      3) sensitif, rawan, mudah kecewa;
      4) malu-malu, memerlukan perlindungan dan lain-lain.

Dengan memanfaatkan sifat karakter Siaga baik yang positif maupun yang kurang positif, Pembina mengemas kegiatan    latihan di perindukan antara lain  dalam bentuk permainan yang penuh gerak, cerita, dongeng, nyanyian dan tari. Bermain adalah dunia Pramuka Siaga. Bermain sebagai proses pendidikan merupakan alat utama pembinaan Siaga,    dimana mereka dengan riang gembira, penuh semangat dan penuh kebebasan, giat melibatkan diri dalan kegiatan    permainan.


SIFAT KEGIATAN PRAMUKA SIAGA

Pembina mengemas kegiatan latihan  dalam bentuk permainan yang menarik dan menyenangkan. Sifat kegiatannya    adalah modern, bermanfaat dan setia/taat azas.
  1. Moderen  yang berarti menantang, kreatif, inovatif, mandiri, sesuai dengan kepentingan/kebutuhan/situasi,  kondisi dan menjaman.
  2. Bermanfaat berarti bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat lingkungannya.
  3. Setia/taat azas berarti dalam pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan pada Prinsip Dasar      Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Kegiatan di Perindukan Siaga terdiri atas: latihan mingguan dan kegiatan bersama (permainan besar). Bahan/materi    latihan mingguan dan kegiatan bersama mengacu pada materi SKU. Acara latihan mingguan hendaknya didahului dengan    upacara pembukaan latihan, dilanjutkan dengan kegiatan yang ramai/riang, kegiatan tenang, diselingi    nyanyian/tarian/dongeng/cerita dan diakhiri dengan upacara penutupan latihan.

Kegiatan bersama merupakan kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan perindukan-perindukan dari beberapa    gugusdepan. Kegiatan tersebut dapat berbentuk perkemahan yang dilaksanakan sehari, yang disebut Persari.    Kegiatannya dapat berupa bazaar, karnaval, atau lomba. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Siaga merasa    senang, nyaman, dan aman serta ingin kegiatan tersebut dapat berulang. Bagi pembina wahana ini digunakan  untuk    mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan pendidikan kepramukaan di Perindukan Siaga masing-masing.

Kegiatan adalah alat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu harus disusun secara menarik mengandung pendidikan,    menantang, progresif dan dibungkus dalam bentuk permainan, cerita khayal atau nyanyian.    Pembinaan Siaga sifatnya secara pribadi bukan kelompok (klasikal). Setiap Pembina harus mengetahui  sifat dan    pribadi masing masing peserta didiknya. Oleh karena itu untuk memudahkan  pembinaan, pramuka Siaga dalam  satu    perindukaan dibagi menjadi kelompok kecil dengan jumlah peserta didik tidak lebih dari 6 – 8 peserta didik.


Lihat Entri/ Topik  terkait : 
  • SKU Siaga, Perindukan Siaga, 
  • Pembina & Area Pembinaan Siaga, 
  • Permainan Siaga, 
  • Upacara Siaga,
  • Cerita-cerita untuk Siaga, 
  • TKK Siaga, 
  • Seragam Siaga, 
  • Kode Kehormatan Siaga, 
  • Pesta Siaga.

Sumber :
Buku Panduan Penyelesaian SKU Siaga (Pegangan Pembina), Kwarnas Gerakan Pramuka,
Jakarta 2011



print this page Print this page

Lebih baru Lebih lama