Melalui perkemahan ini Baden Powell berhasil mengenalkan kegiatan baru untuk anak-anak muda yaitu suatu kegiatan di alam terbuka, di luar lingkungan sekolah dan keluarag. Dalam perkemahan ini Baden Powell hanya menunjukan isi dan arah kegiatan, pelaksanaan kegiatan diserahkan sepenuhnya kepada para peserta dengan mengedepankan sistim kerja kelompok atau sistim beregu.Pada malam hari Baden Powell menyelenggarakan api unggun, serangkaian atraksi baik dalam bentuk nyanyian, drama, puisi dan berbagai pertunjukan lain digelar dengan ekspresi penuh kebebasan namun tetap kaya akan makna. Baden Powell benar-benar menunjukan dirinya sebagai "boy man", orang dewasa yang berhati muda, yang mencintai, menghargai, mempercayai, menemami anak-anak muda serta mampu memberi tanggungjawab penuh pada anak-anak muda untuk melaksanakan kegiatan secara mandiri dan penuh disiplin.
Dari perkemahan di atas "cara memandu" mulai diperkenalkan kepada anak-anak muda dan ternyata berhasil
menarik perhatian sehingga banyak anak mudah yang tertarik untuk mengikutinya. Mereka tergabung untuk
bersedia memandu karena didorong oleh niat suci dalam hatinya sehingga tanpa pamrih dan mengharap upah
dari siapapun dalam bentuk apapun. Gagasan Baden Powell inipun kemudian dibawa ke Hindia Belanda (Indonesia), pada tahun 1912 dan berkembang dengan pesat hingga saat ini dengan sebutkan Pendidikan Kepramukaan.

Posting Komentar