Api Unggun Ramah Lingkungan: Tata Acara & Naskah Pembawa Acara


Ditulis oleh; 
Kak Abdullah Sarie berkolaborasi dengan Redaksi Ensiklopediapramuka.com

 

Artikel ini pertama kali diterbitkan tanggal 17 Oktober 2013 diperbarui pada Desember 2025  dengan penambahan pembahasan tentang praktik api unggun yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab dalam kegiatan Pramuka. Semoga bermanfaat.

Api Unggun yang Ramah Lingkungan

Kelestarian lingkungan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan menjadi gaya hidup para Pramuka, termasuk dalam berapi unggun. Perlu diingat babhwa api unggun bukan hanya simbol kebersamaan dan kehangatan dalam kegiatan Pramuka, tetapi juga sarana pembelajaran nilai tanggung jawab terhadap alam. Oleh karena itu, pelaksanaan api unggun perlu dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan baik dalam hal menjaga kebersihan dan kemanan lingkungan maupun pemanfaatkan kayu sebagai bahan api unggun.

Pada sisi lain api unggun juga merupakan arena gelar kreativitas dalam suasana penuh kegembiraan dan persahabatan, suasana kompetisi harus dihindari dan dikembangkan menjadi suasana saling mengapresiasi. Agar api unggun dapat mencapai tujuannya maka perlu dipersiapakan sebaik mungkin.

Persiapan :

  • Semua peserta sudah berkumpul membentuk lingkaran besar mengitari  kayu api unggun
  • Petugas : Pembawa Acara, Sesepuh Upacara, Pemimpin Upacara, Pembawa Obor Utama, Pembawa Obor Dasa Darma, Petugas Do'a - telah siap.
  • Semua perlengkapan upacara telah dicek dalam keadaan lengkap serta siap digunakan. 

Pelaksanaan  
Pembawa Acara Pramuka Putra & Putri :
"Assalamualaikum warokhmatullahi wabarakatuh ..."
"Salam Sejahtera bagi kita semua ..."
"Salam Pramuka ...."

Pembawa Acara Pramuka Putra :
"Di malam yang hening dan sunyi, kita berkumpul membentuk lingkaran ..."

Pembawa Acara Pramuka Putri :
"Mempererat rasa persaudaraan, agar rasa kasih sayang yang ada tetap terpatri di hati ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kita sering kehilangan arah, agar kita tak tertusuk panah, maka kita perlu Pemimpin Upacara ... "

Pemimpin Upacara :
Pemimpin upacara memasuki arena api unggun
 
Pembawa Acara Putri :
"Kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita lempar sauh agar mudah tuk berlabuh ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kami takkan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk Gerakan Pramuka, tak kan sempurna bila kami tak dibantu Kakak Pembina ..."

Pembawa Acara Putri :
"Jemputlah Kakak yang telah banyak membantu kita, untuk hadir di tengah-tengah kita, agar kita tenang dalam melakukan kegiatan ..." 

Pemimpin Upacara :
Pemimpin upacara menjemput  Kakak Pembina - Kakak Pembina menempatkan diri di tempat yang ditentukak, Pemimpin Upacara menempatkan diri di tempat semula menghadap Kakak Pembina.

Pembawa Acara Putra :
"Malam ini kita berkumpul untuk melaksanakan Upacara Api Unggun ..."

Pembawa Acara Putri :
"Yang diawali degan penghormatan kepada Kakak Pembina selaku Sesepuh Upacara oleh Pemimpin Upacara ..." 

Pemimpin Upacara :
Memimpin Penghormatan kepada sesepuh upacara dan laporan pemimpin upacara :

Pembawa Acara Putra :
"Kita terkadang hanya bisa mengucapkan, namun sering kita tak menghayati ..."

Pembawa Acara Putri :
"Apa lagi mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam  Dasa Darma, cobalah renungkan ..."

Pembawa Acara Putra :
"Bagaimana bisa kita menjadi panutan, sedangkan kita sendiri tak pernah berbuat ..."

Pembawa Acara Putri :
"Kita masuki acara pokok api unggun ini, dengan penyalaan obor utama, yang diikuti dengan api-api Dasa Darma ..."

Petugas Pembawa Obor Utama :
Petugas pembawa obor memasuki arena api unggun di tempat yang ditentukan.

Pembawa Acara Putra :
"Pembakaran Api Unggun diawali oleh sesepuh upacara ..."

Pembawa Acara Putri :
"Dan dilanjutkan dengan pengucapan moto Gerakan Pramuka ..."

Prosesi Pembakaran Api Unggun :
(Prosesei "pembakaran api unggun" sangat beragam versinya, tergantung pada kreasi Kakak Pembina dan juga para Peserta Didik. Tentunya, makin kreatif akan makin berkesan).

Contoh prosesi 1 : 
  • Petugas menyerahkan Obor Utama kepada Sesepuh Upacara.
  • Sesepuh  Upacara  menyalakan obor Dasa Darma - di mulai dari Petugas  Pengucap Dasa Darma kesatu.
  • Setelah obor menyala - petugas pengucap Dasa Darma kesatu  mengangkat obornya dan dengan lantang mengucapkan darma ke satu, kemudia menyalakan obor pengucap darma kedua.
  • Setelah obor kedua menyala, petugas pengucap Dasa Darma kedua  mengangkat obornya dan dengan lantang mengucapkan darma ke dua, kemudia menyalakan obor pengucap darma ketiga, dst hingga10 obor Dasa Darma menyala semua.
  • Setelah 10 Obor Dasa Darma menyala - maka dilanjutkan dengan pengucapada moto Gerakan Pramuka "SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “ 
  • Sesepuh Upacara  maju menyalakan api unggun dengan obor utama, kemudian dilanjutkan dengan ke 10 obor dasar darma yang maju bersama-sama menyalakan api unggun.
  • Setelah api menyala - semua kembali ke tempat masing-masing.
Contoh prosesi 2 :  
  • Di dalam unggunan kayu digantungkan bahan bakar di dalam plastik, dan dibawahnya diberi triplek yang berpaku, tali gantungan adalah sebuah senar yang agak tebal dan dihubungkan ke sesepuh upacara) 
  • Petugas menyerahkan Obor Utama kepada Sesepuh Upacara 
  • Petugas obor Dasa Darma no.1 dan no. 10 maju menghadap Sesepuh Upacara untuk menyalakan obor 
  • Setelah obor menyala, petugas kembali ke tempat semula, dan dilanjutkan dengan penyalaan obor dari no. 1 ke no. 2 dan dari no 10 ke no. 9, selanjutnya dari no. 2 ke no. 3 dan no. 9 ke no. 8, dan seterusnya
  • Setelah menyala semua, selanjutnya mengucapkan Dasa Darma Pramuka di mulai dari no. 1 dan seterusnya sampai ke no. 10 
  • Sesepuh Upacara dan Petugas obor Dasa Darma serentak mengucapkan Motto Gerakan Pramuka: “SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN”, setelah itu Sesepuh Upacara membakar tali senar yg telah disediakan dengan menggunakan obor utama di tempat Sesepuh Upacara berdiri (bisa juga menggunakan alat media lain, misalnya kendi yang dipukul)
  • Petugas obor Dasa Darma meletakkan obornya di tempat dia berdiri (tonggak telah disediakan), selanjutnya Petugas keluar dari lingkaran dan bergabung dengan peserta lainnya ke dalam lingkaran
Pembawa Acara Putra :
"Api-api Dasa Darma Gugahlah hati kami, agar kami dapat menghayati dan mengamalkan nilai luhur Dasa Darma ..."

Pembawa Acara Putri :
"Berilah kami semangat seperti kobaran Dasa Darma"

Pembawa Acara Putra :
"Api semangat akan membakar, gairah mudahmu yang menggebu, tonggak telah terpancang, lanjutkan perjuangan ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tanpa kenal putus asa, kita akan mengatur langkah, membuka kata tanpa makna, tuk taklukan dunia fana ...:

Pembawa Acara Putra :
"Kakak jangan tinggalkan kami, karena kami bukanlah apa-apa, banyak yang harus kami lakukan, tapi tanpa bimbinganmu tak ada yang dapat kami perbuat ..." 

Pembawa Acara Putri :
"Kakak ...  Kami masih butuh petuahmu, yang dapat menggugah kami untuk berbuat, untuk itu marilah kita dengarkan amanat sesepuh upacara ..."

Sesepuh Upacara 
Amanat sesepuh upacara

Pembawa Acara Putra :
"Dikala suka terkadang kami lupa, dikala kami berduka selalu menyebut nama Mu ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tuhan Bimbinglah kami agar tetap di jalan MU. Untuk itu marilah kita panjatkan doa ..."

Petugas Doa :
Memimpin dan membacakan doa.

Pembawa Acara Putra :
"Ada pertemuan ada perpisahan, ada awal ada akhirnya ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tapi kami ingin akhir dari acara api unggun ini, bukan akhir dari pengabdian kami pada Gerakan Pramuka ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kita telah melaksanakan acara pokok api unggun, dan untuk menandai berakhirnya acara ini, kita dengarkan laporan Pemimpin Upacara yang dilanjutkan dengan penghormatan kepada Sesepuh Upacara ..."

Pempimpin Upacara :
Laporan pemimpin upacara dan penghormatan kepada Sesepuh Upacara

Pembawa Acara Putri :
"Kakak sesepuh upacara dapat meninggalkan arena Api Unggun, namun kami masih mengharapkan kehadiran Kakak untuk tetap dalam lingkaran persaudaraan walaupun acara pokok telah selesai ..."

Pembawa Acara Putra & Putri :
"Acara penyalaan api unggun telah selesai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan limpahan taufik dan hidayah kepada kita semua. Amin ya robbal alamin. Terimakasih. Wassalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh.  Salam sejahtera bagi kita semua. Salam Pramuka ..."

Catatan :
  • Upacara penyalaan api unggun selesai, dilanjutkan dengan acara atraksi yang biasanya dipimpin oleh Pembawa Acara yang lain.
  • Contoh naskah di atas hanya untuk upacara api unggun, bukan untuk upacara-upacara resmi. Untuk upacara resmi tetap mengacu kepada paraturan yang berlaku.

Tips Menyelenggarakan Api Unggun Ramah Lingkungan

 Ada bebarapa tips yang bisa dimanfaatkan untuk membuat api unggun yang ramah lingkungan, sepertI

1.    Pilih Lokasi yang Tepat

  • Gunakan area yang sudah biasa digunakan untuk api unggun dan jangan membuka lahan atau arana baru.
  • Hindari akan pohon, tanah gambut dan area dengan begertasi kering yang mudah menimbulkan kebakaran luas.
  • Sangat disarankan menggunakan  tungku api unggun permanen, sekaligus untuk menghemat kayu bakar.

2.   Gunakan Bahan Bakar Alami & Terbatas

  • Gunakan, kayu kering yang sudah jatuh dari pohonnya, ranting kecil dana kering, Hindari menebang pohon, menggunakan kayu basah, plastik, karet, Styrofoam. Api unggun tidak perlu tidak perlu besar, yang penting hangat & bermakna. Hindari pula boros menggunakan kayu, resiko kebakaran lingkungan dan jangan  meninggalkan dampak negatif pada lingkungan.

 3.   Perhatikan Arah Angin & Wakt

  • Perhatikan arah angin untuk mencegah percikan api yang dapat membahayakan peserta. Hindari api unggun saat angin kencang dan musim kemarau ekstrem. Kewaspaan dan tanggungjawab sangat penting untuk keselamatan dan keamanan bersama.

4.   Jangan Tinggalkan Jejak

  • Selesai api unggun Pastikan api padam total, siram dengan air atau tanah. Jangan lupa kembalikan lokasi mendekati kondisi semula sekaligus sebagai penghayatan terhadap makna Pramuka cint alam dan kasih sayang sesame manusia.

 6.   Jadikan Api Unggun sebagai Media Edukasi Lingkungan, 

  • Selipkan pesancinta alam, tanggung jawab setiap generasi, keberlanjutan dan penyadaran bahwa spi unggun bukan hanya hiburan, tapi ruang refleksi nilai.

 Penutup

 Api unggun ramah lingkungan menjadi media untuk menanamkan kebersamaan dan kehangatan tanpa  harus merusak alam. Melalui praktik sederhana dan penuh kesadaran, kegiatan Pramuka dapat tetap hidup, bermakna, dan selaras dengan tanggung jawab menjaga bumi serta tetap mampu menjadi ajang kegembiraan, persahabatan dan kreativitas.


Lihat Entri/Topik Terkait
Api Unggun sebagai media pendidikan kepramukaan

Sumber :
Naskah di atas ditulis oleh  Ayah Absar (Pelatih) atau Kak Abdullah Sarie Kapusdiklatcab Gerakan Pramuka Kota Jambi, untuk keperluan  KML 2000/KOTA JAMBI, dilengkapi oleh Anis Ilahi Wh

3 Komentar

  1. Salam Pramuka, Izin Share ya Kak πŸ™πŸ»⚜️πŸ™πŸ»

    BalasHapus
  2. Salam Pramuka, Izin Share ya Kak MaterinyaπŸ™πŸ»⚜️πŸ™πŸ»

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama