Berkemah : Cara Membuat Dapur di Perkemahan


Salah satu kegiatan menarik dan mengandung pendidikan dalam kegiatan kemah adalah masak-memasak. Kegiatan masak memasak akan memiliki nilai tambah pendidikan yang lebih jika peserta juga dilatih untuk membuat dapur sederhana, dapat berfungsi dengan baik dan ramah lingkungan.

Membuat dapur ketika berkemah, tidak boleh merusak lingkungan. Pilihlah  tanah terbuka tanpa rumput atau lumbuh-tumbuhan,   jauh dari pohon atau semak-semak dan tidak terdapat akar-akar pohon,  itu semua untuk mencegah terjadinya kebakaran sebab  api paling  cepat menjalar pada pohon, rumput dan akar yang kering terutama di musim kemarau.
  
Bila tidak mendapatkan tanah terbuka, potong dan angkat rumput bersama akar dan tanahnya seluas ukuran -1,2 m x 0,9 m, gulung lempengan rumput tersebut  dan simpan di tempat teduh, sirami dengan air agar tetap segar sepanjang berlangsungnya perkemahan. Kemudian sebelum meninggalkan perkemahan tempatkan kembali potongan  lempengan rumput tersebut  di tempatnya  sehingga tidak akan kelihatan bekas tungku yang pernah dipakai sebelumnya.

Didalam membuat dapur perlu dilihat  arah angin bertiup. Kayu bakar agar mudah menyala harus dimasukkan ke dalam tungku sesuai arah  angin, sehingga nyala api akan selalu besar dan si pemasak tidak akan diganggu asap.
Jika angin terlalu kencang, dapur harus diberi penahan angin supaya panas api tidak disebarkan oleh angin. Tenda dapur dapat juga dibuat untuk menutupi tungku  dan  pemasaknya. Untuk keperluan ini tenda yang terbuat diri kain kanvas adalah yang terbaik.

Dalam berkemah peserta  harus selalu memperhatikan supaya dapur tetap bersih,  kerena   sisa-sisa makanan akan mendatangkan lalat  yang mungkin sekali dapat  meracuni  dan mencemari makanan sehingga menimbulkan penyakit.


Banyak model dapar yang bisa dibikin dalam kegiatan berkemah , contohnya dapur gantung. Peralatan yang dapat digunakan untuk dapur gantung adalah : cerek, panci, kastrol, baik tergantung sendiri  atau dua atau tiga alat sekaligus. Alat penggantung dapat memakai, tongkat, galah, kawat atau rantai.  Tali katun atau rami dapat juga dipakai untuk menganntung dengan catatan tidak terjilat api.

Contoh kedua adalah dapur di tanah, untuk jenis ini tungku api dapat dibuat dari batu-bata, batu biasa, batang pisang, atau balok kayu yang masih basah. Dapat juga  dibuat dengan cara menancapkan tiga potong besi siku atau dibuat dari pelat besi berbentuk segi empat yang dapat dilipat. Yang terakhir ini sangat baik dipilih karena api tidak terganggu angin dan panasnya tidak banyak terbuang. Agar stabil tungku pelat besi ini harus ditekan masuk kedalam tanah sedikit pada saat akan digunakan.


Sumber :
Buku Petunjuk Praktis Berkemah, Idik Sulaeman, Penerbit Grameda Jakarta, 1983
Buku Pedoman Kepramukaan, Kwarnas Gerakan Pramuka, Penerbit Kedai Pramuka Kwarnas, 1980





Lebih baru Lebih lama